Resume Delapan Mata Air Kecemerlangan
Anis Matta
Delapan Mata Air Kecemerlangan adalah kumpulan tema
yang disampaikan penulis dalam training Personal Quality Development. Konsepnya
dimulai dari penjelasan tentang model manusia seperti apa yang di inginkan
Islam. Apa yang kemudian oleh Anis Matta disebut dengan model manusia muslim.
Mungkin masih banyak orang yang masih bingung ingin menjadi apa ? Justru
disinilah kelebihan buku ini dalam meluruskan paradigma yang selama ini diyakini
kebanyakan kita. Sebab, seorang muslim tidak bertanya tentang apa yang ia
inginkan bagi dirinya atau hidupnya.Namun, seorang Muslim akan bertanya tentang
apa yang Allah SWT inginkan bagi dirinya. Seorang muslim tidak bertanya, Saya
ingin menjadi apa ? namun, seorang muslim bertanya,” Allah SWT menginginkan
saya menjadi apa ? Menurut Anis Matta, Jika kita mau membangun kembali
manusia-manusia Muslim yang cemerlang yang menjadi salah satu pusat pesona
Islam, maka kita harus mempertemukan kembali manusia-manusia muslim itu dengan
Mata Air Kecemerlangan.
Delapan mata air kecemerlangan adalah
konsep yang disuguhkan Anis Matta untuk mengusahakan manusia muslim agar
menemukan kembali kecemerlangan dalam hidup. Konsep tersebut adalah jembatan
antara konsep ideal islam dengan manusianya dalam mengaplikasikannya. Mata
air pertama adalah mengetahui konsep diri dengan jelas. Hal ini sangat penting
untuk menentukan kemana arah kita dalam mengarungi hidup. Dalam hal yang
pertama ini Anis mengemukakan bahwa misi hidup kita telah terberi (given) oleh
Allah swt. Tinggal bagaimana kita menjalankan misi tersebut disesuaikan dengan
keahlian inti kita yang diberi oleh Allah kepada setiap manusia. Kita harus
tahu apa potensi kita, kemudian kita mengarahkan petensi itu untuk menjalankan
misi yang given tadi. Mata air kedua adalah struktur pengetahuan dan
pemikiran yang solid. Pikiran adalah kata kunci awal untuk keseksesan
menjalankan misi diatas sebab semua tindakan berawal dari pikiran kita. Mata air ketiga adalah tekad bulat yang kuat. Ini
adalah energi jiwa yang selalu menggerakkan kita untuk menjalankan misi hidup
kita. Tekadlah yang menentukan apa yang kita pikirkan menjadi sebuah tindakan
nyata. Maka tanpa tekad pikiran hanya akan menjadi konsep abstrak yang tak akan
teralisasi dialam tindakan. Mata
air keempat adalah keluhuran sifat. Inilah pada akhirnya juga yang menetukan
kecemerlangan seseorang yang telah mengetahui konsep dirinya dan berupaya
mengembangkan kapasitas internalnya. Sejatinya konsep diri yang jelas, pengembangan
kapasitas diri, dan tekad yang bulat akan bermuara pada keluhuran sifat.
Begitulah sejarah orang-orang besar mengajarkan kita. Mata air kelima adalah asset fundamental yang
terkelola dengan baik. Aset fundamental yang kita miliki terdiri dari 2 yaitu
kesehatan dan waktu yang kita miliki. Hal inilah yang menentukan seberapa besar
kemampuan kita menjalankan misi. Semakin sehat, bugar, kuat dan lincah kita
maka akan semakin mampu kita menjalankan misi hidup kita. Selanjutnya mengenai
waktu yang kita miliki untuk menjalankan misi (kehidupan) adalah sesuatu yang
tidak ketahui berapa lamanya. Dengan kata lain kita tidak tahu berapa umur kita
didunia? Oleh karena itu penting bagi kita mengetahui makna waktu dalam rangka
menjaga aset fundamental kita. Waktu hakikatnya adalah kehidupan, sedangkan
kehidupan adalah upaya kita menjalankan misi hidup. Oleh karena itu setiap
detik dari waktunyang kita miliki harus berhubungan dengan pensuksesakn misi
hidup kita. Hal yang dinilai oleh Allah adalah bukan berapa banyak karya yang
kita hasilkan dari waktu yang kita miliki tapi berapa rasio waktu yang kita
punya dengan hasil yang kita peroleh. Mata air kelima adalah integrasi sosial.
Inilah fase dimana kita harus mulai beradaptasi kepada lingkungan kita. Inilah
yang menguji seberapa jauh kematangan pribadi kita. Karena ini tidak hanya
berkaitan dengan pertanyaan ingin apa kita, akan tetapi apa yang dibutuhkan
masyarakat dari kita. Apakah masyarakat akan kehilangan kita atau merasa senang
jika kita pergi meninggalkan mereka. Mata
air ketujuh adalah kontribusi. Inilah yang akhirnya menandai kehidupan kita di
dunia. Kontribusi adalah jejak hidup kita di dunia. Dengan kontribusi kita
meninggalkan sesuatu yang berharga yang bermanfaat bagi masyarakat atau
lingkungan kita. Inilah yang akan menjadi karya bersar dalam sejarah hidup
kita.
Mata air kedelapan adalah konsistensi. Ini adalah mata air terakhir yang juga menentukan perjalanan seorang mewujudkan misi. Kita dituntut untuk tetap mempertahankan hal yang kita raih dalam rangka perjuangan misi meski kita tak tahu kapan akhir hayat kita. Itulah misteri akhirat, ia hanya didapat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh konsisten mendapatkannya.
Kelebihan utama dari buku terbaru Anis Matta ini, selain gagasannya yang sangat matang dan kuat, didalamnya terdapat petunjuk operasional praktis untuk menjalankan ide-ide tersebut. Anis menuntun tahap demi tahap, secara teknis, seorang pembaca menemukan kedelapan mata air kecemerlangannyanya. Membaca buku ini seakan-akan kita berguru langsung dengan penulisnya. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang ringan, singkat dan seperti bahasa orang ketika berbicara. Inilah yang tidak dimiliki oleh buku-buku pengembangan diri lainnya dimana didalam buku tersebut terdapat gagasan baik namun pembaca kebingungan bagaimana merealisasikannya. Dengan langka aplikasi didalam buku ini Anis berhasil memberi jembatan kepada pembaca untuk mewujudkan gagasan dalam bentuk tindakan.
Mata air kedelapan adalah konsistensi. Ini adalah mata air terakhir yang juga menentukan perjalanan seorang mewujudkan misi. Kita dituntut untuk tetap mempertahankan hal yang kita raih dalam rangka perjuangan misi meski kita tak tahu kapan akhir hayat kita. Itulah misteri akhirat, ia hanya didapat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh konsisten mendapatkannya.
Kelebihan utama dari buku terbaru Anis Matta ini, selain gagasannya yang sangat matang dan kuat, didalamnya terdapat petunjuk operasional praktis untuk menjalankan ide-ide tersebut. Anis menuntun tahap demi tahap, secara teknis, seorang pembaca menemukan kedelapan mata air kecemerlangannyanya. Membaca buku ini seakan-akan kita berguru langsung dengan penulisnya. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang ringan, singkat dan seperti bahasa orang ketika berbicara. Inilah yang tidak dimiliki oleh buku-buku pengembangan diri lainnya dimana didalam buku tersebut terdapat gagasan baik namun pembaca kebingungan bagaimana merealisasikannya. Dengan langka aplikasi didalam buku ini Anis berhasil memberi jembatan kepada pembaca untuk mewujudkan gagasan dalam bentuk tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar