Senin, 06 Juli 2020















Penulis Karen Amstrong

Pada mulanya, manusia menciptakan satu Tuhana yang merupakan Penyebab Pertama bagi sesuatu dan Penguasa langit dan bumi. Buku ini menjelaskan bagaimana kepercayaan orang-orang terdahulu kepada Tuhan dengan berbagai macam sebutannya. Buku ini juga menelisik beberapa agama monoteistik yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.
Bahkan tentang bagaimana seorang budha sebelum hadir sebagai pencerah, yang pada asalnya adalah seorang manusia biasa, kemudian mengalami berbagai penderitaan ketika mengikuti salahsatu ajaran pada saat itu. Lalu beliau memutuskan meninggalkan keluarga dan masyarakat untuk mencari kebenaran dengan berjalan ke arah timur. Sehingga ketika beliau sudah sampai di suatu tempat pertapaan, beliau merasakan akan adanya pencerahan.
Buku ini memang banyak menguak dan menelisik sejarah agama pada masa lalu, tetapi perlu diperhatikan saat mengetahui hal baru untuk tidak mengambil kebenaran hal tersebut, karena beberapa ada yang menjelaskan kurang lengkap dan keliru. Seperti saat Ibrahim melakukan pengorbanan untuk Tuhan yaitu dengan menyembelih Ishak, dalam hal ini Ishak seharusnya adalah Ismail seperti yang dijelaskan pada kitab suci umat Islam. Buku ini disajikan dengan bahasa yang cukup tinggi, sehingga perlu pemahaman dalam membacanya.
Pada bab pertama ini, menjelaskan bahwa monoteisme atau kepercayaan akan adanya satu Tuhan adalah konsep pertama manusia tentang Tuhan. Namun, konsep “satu” Tuhan disini memiliki banyak versi sesuai dengan wilayah yang ada. Diantaranya adalah konsep “Tuhan Tertinggi” atau “Dewa Langit” yang membawahi Tuhan-tuhan lainnya. Misal yang lain adalah Yahweh, Tuhan bangsa Yahudi. Deskripsi tentang Yahweh beserta proses terbentuknya kepercayaan Yahudi dikemukakan dengan sangat jelas pada bab kedua dimulai dari kejadian penampakan sosok “Tuhan” oleh Yesaya di singgasana sebuah kuil hingga keadaan bangsa Yahudi bertahun-tahun setelahnya.
Yahweh sendiri dalam agama Yahudi sangat diistimewakan. Tak perlu lagi ada kontak langsung dengan Tuhan, hal itu hanya dicapai melalui visi simbolik yang dinisbahkan kepada figur-figur besar di masa silam.


Resume by Muhammad Abdul Aziz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar